KARYA ILMIAH
PEMURNIAN DAN
REKRISTALISASI
DARI BEBERAPA
SENYAWA
Diajukan untuk
memenuhi tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Kimia
Disusun
Oleh:
Kelompok:
8
Kelas
XI-IPA-1
Khoerul
Anwar
Irvan
M Rohman
Yadi
Mulyadi
Nur
Hidayatullah
MADRASAH
ALIYAH NEGERI (MAN) CIPARAY
Jl.
Komplek Bumi Karya Ciheulang Ciparay
Kab.
Bandung
2011-2012
---------------------------------------------------------------------------------
HALAMAN
PENGESAHAN
Laporan ini
disahkan di Ciparay pada tanggal:
Disetujui
Pembimbing II Pembimbing
I
Muthmainah, S.Pd Ririn
Riyani, S.Pd, M.PKim
NIP: 19680414 200501
2 002 NIP:
19750922 200112 2 001
Diketahui
Kepala
MAN Ciparay
Drs.
Awaludin Hamzah, M.Ag
NIP: 19650331 199403 1 002
---------------------------------------------------------------------------------
KATA
PENGANTAR
Syukur
Alhamdulillah penulis telah dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah “Pemurnian
dan Rekristalisasi dari Beberapa Senyawa”.
Dengan selesainya penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini, diharapkan dapat membantu dan memahami pembaca untuk bisa
memurnukan dan merekristalisasi beberapa senyawa.
Tentu saja dalam penulisan Karya
Tulis Ilmiah ini, masih terdapat kekurangan-kekurangan, untuk itu kritik dan
saran yang membangun akan penulis terima dengan terbuka.
Akhir kata, penulis mengucapkan
terima kasih kepada seluruh pihak yang telah terlibat dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah “Pemurnian dan Rekristalisasi dari Beberapa Senyawa” ini dan semoga
bermanfaat bagi pembaca sekalian.
Ciparay
---------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR
ISI
hal
HALAMAN
PENGESAHAN……………………………………………………..i
KATA
PENGANTAR……………………………………………………………..ii
DAFTAR
ISI……………………………………………………………………….iii
UCAPAN
TERIMA KASIH………………………………………………………..iv
BAB
I PENDAHULUAN……………………………………………………………1
1.1 Latar
Belakang Masalah…………………………………………………………1
1.2 Rumusan
Masalah………………………………………………………………..1
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………2
1.4 Ruang
Lingkup………………………………………………………………2
1.5 Metode
dan Teknik………………………………………………………….2
BAB
II ISI
2.1
Kajian Teori………………3
2.2
Praktik………..3
2.3
Hasil…………4
BAB
III KESIMPULAN DAN SARAN
a. Kesimpulan
b. Saran
DAFTAR
PUSTAKA
---------------------------------------------------------------------------------
UCAPAN TERIMA KASIH
Dari
penulisan karya ilmiah ini, penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:
1. Drs.
Awaludin Hamzah, M.Ag
2. Drs.
Manan
3. Drs.
Asep Saepudin
4. Dadang
Ali Muharam, S.Pd.I
5. Muthmainah,
S.Pd
6. Ririn
Riyani, S.Pd, M. PKim
7. Teman
– teman kelas XI-IPA-1 dan XI-IPA-2
---------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Menurut Willbraham (1992), Kristalisasi
adalah pemisaham bahan padat berbentuk Kristal dari suatu larutan atau suatu
lelehan. Disamping untuk pemisahan bahan padat dari larutan, kristalisasi juga
sering digunakan untuk memurnikan bahan padat yang sudah berbentuk Kristal.
Proses pemurnian ini disebut kristalisasi ulang atau rekristalisasi.
Berbagai bentuk Kristal sangatlah indah
untuk dipandang dan menarik kita untuk bisa memilikinya. Dengan kemilaunya dan
beningnya kristal tersebut. Berdasarkan hal diatas, penulis meneliti
rekristalisasi dan pemurnian beberapa senyawa.
1.2 Rumusan
Masalah
Rumusan masalah dari
percobaan ini sebagai berikut:
a. Faktor-faktor
apa saja yang mempengaruhi pembentukan kristal?
b. Bagaimana
cara untuk memurnikan dan merekristalisasi suatu senyawa ?
c. Bagaimana
cara untuk membuat kristal tunggal ?
1.3 Tujuan
Dalam penyusunan karya
ilmiah ini, tentunya memiliki tujuan yang ingin dicapai. Adapun tujuannya
adalah:
a. Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan kristal
b. Mengetahui
cara memurnikan dan merekristalisasi senyawa
c. Mengetahui
cara membuat kristal tunggal dari suatu senyawa
1.4 Ruang
Lingkup
Ruang lingkup karya
ilmiah ini, penulis batasi pada pemurnian dan rekristalisasi beberapa senyawa.
1.5 Metode
dan Teknik
Metode yang penulis
gunakan adalah:
-
Observasi
-
Kajian pustaka dengan mencari literarur
di internet dan buku panduan
Teknik
yang penulis gunakan adalah:
-
Penelitian di Laboratorium
---------------------------------------------------------------------------------
BAB II
ISI
2.1 Kajian
Teori
a.
Menurut Willbraham (1992), kristalisasi
adalah pemisahan bahan padat berbentuk Kristal dan suatu larutan atau suatu
lelehan. Disamping untuk pemisahan bahan padat dari larutan, kristalisasi juga
sering digunakan untuk memurnikan bahan padat yang sudah berbentuk Kristal.
Proses pemurnian ini disebut kristalisasi ulang atau rekristalisasi.
b.
Penyaringan (filtrasi) adalh cara untuk
memisahkan partikel-partikel padat terlarutkan dari cairan. Campuran dituangkan
ke penyaringan yang memerangkap partikel-pertikelnya dan hanya melewatkan
molekul-molekul zat cair. Cara ini digunakan dalam penjernihan air sebagai
bagian dari proses menghasilkan air minum bersih.
2.2
Praktik
a. Alat
dan Bahan:
a)
Timbangan
b)
Kertas saring
c)
Corong
d)
Gelas kimia
e)
Erlenmeyer
f)
Kaki tiga
g)
Kawat kasa
h)
Spiritus
i)
Korek api
j)
Air
k)
Tawas 50 gr
l)
CuSO4 50 gr
b. Cara
Kerja
-
Memanaskan 50 gr alum didalam 250 ml air
panas
-
Mengaduknya sampai tidak larut lagi
-
Menyiapkan corong, gelas kimia,
erlenmeyer dan kertas saring
-
Menyaring larutan yang sudah jenuh
kedalam erlenmeyer atau gelas kimia
-
Menunggu beberapa hari
-
Perlakuan yang sama dilakukan pada CuSO4
2.3 Hasil
Dalam beberapa hari, kristal kemudian tumbuh. Tawas
yang sudah direkristalisasi hasilnya 33,3 gr dan CuSO4 yang sudah direkristalisasi hasinya
15,5 gr.
2.4 Pembahasan
Proses
rekristalisasi adalah salah satu teknik pemisahan suatu senyawa dari pengotor
yang sangat penting dalam industri, karena dapat menghasilkan kemurnian produk
hingga 100%. Syarat utama terbentuknya kristal dari suatu larutan adalah
larutan induk harus dibuat dalam kondisi lewat jenuh ( supersaturated). Yang
dimaksud dengan kondisi lewat jenuh adalah kondisi dimana pelarut (solven)
mengandung zat terlarut (solute) melebihi kemampuan pelarut tersebut untuk
melarutkan solute pada suhu tetap. Pada keadaan supersaturated, bila larutan
tersebut didinginkan, maka molekul-molekul senyawa terlarut akan saling
menempel, tumbuh menjadi kristal-kristal yang akan mengendap didasar wadah.
Pembentukan
kristal itu sendiri terdiri dari dua tahap. Tahap pertama adalah nukleasi
primer atau pembentukan inti, yaitu tahap dimana kristal-kristal mulai tumbuh
namun belum mengendap. Tahap ini membutuhkan keadaan super jenuh dari zat
terlarut. Semakin banyak inti-inti yang bergabung, maka akan semakin cepat pula
pertumbuhan kristal tersebut. Tahap kedua setelah nukleasi primer adalah
nukleasi sekunder. Pada tahap ini pertumbuhan kristal semakin cepat yang
ditandai dengan saling menempelnya inti-inti menjadi kristal-kristal padat.
Nukleasi merupakan hasil dari status menstabil yang terjadi setelah
supersaturasi akibat dari pemisahan zat pelarut atau penurunan suhu larutan.
Faktor – faktor yang mempengaruhi kecepata dan pembentukan kristal diantaranya
adalah derajat lewat jenuh, jumlah inti yang ada atau luas permukaan total dari
kristal yang ada juga jenis dan banyaknya pengotor. Adapun pelarut yang
digunakan harus memenuhi persyaratan
diantaranya adalah titik didih pelarut harus dibawah titik lebur senyawa yang
akan di kristalkan, titik didih pelarut yang rendah sangat menguntingkan saat
pengeringan dan harus bersifat inert (tidak bereaksi) terhadap senyawa yang
akan dikristalkan atau di rekristalisasi.
Peristiwa
rekristalisasi berhubungan dengan reaksi pengendapan. Endapan merupakan zat
yang memisah dari satu fase padat dan keluar kedalam larutannya. Endapan
terbentuk jika larutan bersifat terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan.
Selama
pengendapan ukuran kristal yang terbentuk, tergantung terutama pada dua faktor
penting yaitu laju pembentukan inti dan laju pertumbuhan kristal. Jika laju
pembentukan inti tinggi, banyak sekali kristal akan terbentuk, dan terbentuk
endapan yang terdiri dari partikel-partikel kecil. Laju pembentukan inti
tergantung pada derajat lwat jenuh dari larutan. Makin tinggi derajat lewat
jenuh, makin besarlah kemungkinan untuk membentuk inti baru, jadi makin
besarlah laju pembentukan inti.
---------------------------------------------------------------------------------
BAB
III
KESIMPULAN
DAN SARAN
a. Kesimpulan
Tawas dan CuSO4 yang di rekristalisasi berbeda
jumlah hasilnya disebabkan karena faktor – faktor yang mempengaruhi kecepatan pembentukan
kristal antara lain:
a)
Derajat lewat jenuh
b)
Jumlah inti yang ada atau luas permukaan
total dari kristal yang ada
c)
Jenis dan banyaknya pengotor
Dengan
cara rekristalisasi, bahan menjadi lebih murni karena pada saat pengendapan kristal, bahan pengotor tidak
ikut mengendap dengan kristal sehingga kristal yang dihasilkan lebih murni dari
sebelumnya.
b. Saran
Sebaiknya,
jika akan melakukan percobaan ini, perlu diperhatikan tentang keselamatan
kerja. Juga baca buku petunjuk atau referensi lain tentang cara menumbuhkan
kristal, karena dalam penulisan karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, maka
dari itu penulis berlapang dada untuk menerima saran yang membangun dari
pembaca sekalian.
---------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR
PUSTAKA
1 komentar:
sangat membantu.. terimakasih.. :)
Posting Komentar